Tak beralapa lama kemudian karena rasa penasaran anak remaja yang begitu tinggi, akhirnya saya benyak mendatangi pesantren, bertemu ustadz dan Khai, walau umur saya masih 13 dan 14 tahun, banyak Ustadz dan Khai memberikan saya amalan puasa, dan Alhamdulillah saya jalani dan Alhamdulillah juga saya kuat.
Dalam masa usia yang begitu muda, kegiatan saya lebih sering di habiskan untuk beribadah, belajar mengaji dan belajar kebathinan, mulai dari liburan sabtu minggu atau liburan sekolah saya selalu mondok dipesantrean untuk belajar mengaji dan belajar hidup sebagai santri walau harus pergi pulang.
Namun karena perlakuan istimewa beberapa Khai di pesntren yang membuat iri beberapa santri karena lama nyantri namun belum pernah diturunkan kepandaiannya kepada mereka, dan saya yang hanya pulang pergi lansgung diturunkan, akhirnya saya mengalah untuk lebih jarang datang dengan menambah jumlah Khai atau guru yang saya datangi.
Pengalaman demi pengalaman spiritual mulai didapati, namun anehnya, setiap Khai atau guru yang memberikan amalan puasa tidak pernah mau memberi tahu untuk apa amalan tersebut dan mengetesnya, menurut mereka jalani saja , Insya Allah nanti tau sendiri.
Karena adanya pantangan selama menjalani belajar kebathinan, seperti jangan meminum alkohol, berjudi, zina, dan sebagainya. Alhamdulillah seumur hidup hingga saat ini saya tidak pernah kenal dengan ganja, obat-obatan dan alkohol, bahkan pernah, namanya anak muda ketika mencoba pacaran, saya memegang tangan wanita yang bukan muhrim, tangan saya terasa panas, kesemutan dan seperti menolak.
Perjalan puasa tersebut saya jalani dari umur 13 tahun ketika saya kelah 2 SMP hingga saya berumur 17 tahun ketika saya duduk di kelas 2 mau ke kelas 3 SMU.
Banyak kejadian aneh selama saya umur tersebut, pernah di tengah jalan saya di tarik orang tak dikenal, di berinya saya doa agar di amalkan berikut kegunaannya, namun setelah di beri doa orang itu pun entah kemana jalan dan hilang, hilangnya bukan karena misteri namun hilang begitu saja di keramaian, yang anehnya ketika diajarkan doa yang saya ingat dari ayat Al-qur'an itu bisa saya hafal ketika orang itu ada dan ketika orang itu pergi saya lupa dan hanya ingat beberapa bacaan saja.
Kejadian kedua, di angkutan umum ketika hendak pergi sekolah, ada bapak-bapak seumur 40 tahunan, senyum sopan dan mencium tangan saya, lalu turun dari angkot, dan saya heran serta bingung, kenapa dia yang cium tangan padahal saya pakai seragam SMP.
Kejadian ketiga, yang tak terlupakan, sama halnya kejadian kedua, ketika pulang sekolah ada dua bapak-bapak sama seumuran 40 tahunan , begitu sopan, menyapa dan berbicara kepada rekannya bahwa nanti besar anak ini akan banyak di datangi orang. Saya hanya tersenyum dan tertawa kecil mendengarnya. percaya dan tak percaya, hingga kedua bapak-bapak itu turun pun mereka masih menyapa untuk pamit. Jelas saya bingung dan tidak dipikirkan, namun ingat sekali kejadian itu hingga saat ini.
Yang namanya anak remaja, ketika itu saya tidak bisa memilih mana yang hitam mana yang putih, mana ilmu Allah mana Ilmu setan, namun memang sudah kehendak Allah apa yang saya dapatkan selama itu adalah murni doa-doa yang ada di Al-Qura'an dan Hadist, karena jika ada masuk satu amalan hitam maka tubuh pasti akan menolak.
Ketika belajar dahulu sang Khai tidak pernah bilang apa-apa hanya pernah menyinggung masalah khodam, bahwasanya dari setiap amalan akan ada khodamnya, saya yang nota bene masih muda tidak menegrti apa itu khodam yang saya temui hanya mimpi dan hal aneh yang menurut saya dalam batas normal namun bersifat baik dan menambah keyakinan saya akan ajaran Islam dan semakin yakin akan kebesaran Allah SWT.
Waktu terus berjalan, sayangnya dengan adanya pergaulan, ketika SMU saya kenal dengan banyak wanita dan anehnya setiap orang tua wanita percaya kepada saya walaupun tadinya tidak boleh ada anak laki-laki datang kerumah teman wanita saya itu untuk pacaran atau sekedar berkunjung.
Kegiatan sekolah semakin banyak dan semakin berkurang juga kapasitas saya belajar agama dan puasa, hingga saya mulai melupakan belajar agama, namun kebiasaan sholat lima waktu tidak bisa di tinggalkan, karena banyaknya amalan yang harus saya baca setelah selesai shalat bahkan ada yang hingga 1 - 2 jam saya harus dzikiran setelah selesai shalat fardu.
Hal ini terjadi ketika saya mulai duduk di kelas 3 SMU, bahkan mulai banyak amalan doa dan dzikir yang tidak saya baca lagi. Tapi anehnya walaupun saya sudah banyak mengurangi dzikiran dan membaca doa yang selama ini saya amalakan, saya tidak bisa meninggalkan shalat 5 waktu, karena walaupun sering terlambat shalat fardu, ketika saya kehilangan atau lupa shalat fardhu atau lalai meninggalkan badan saya akan terasa panas, kesemutan dan hati gelisah.
Saat ini saya baru sadar bahwa ada perbedaan khadam di antara khadam ciptaan Allah SWT, ada yang bersifat dari Jin dan ada yang bersifat memang khadam ciptaan Allah yang berasal dari karomah/hikmah/rahmat dari Allah. Di sini saya bisa menjelaskan kepada khalayak umum, bahwa tidak semua khodam amalan itu buruk, tidak semua khodam amalan itu malaikat, tidak semua khodam amalan itu jin, ternyata ada yang namanya khodam berupa karomah (zaman nabi adalah muzijat) . Jadi setiap amalan atau doa atau dzikiran ada karomahnya atau khasiatnya. Dan Karomah atau Khasiat itu berasal dari Allah SWT dan hanya Allah yang tahu seperti apa wujudnya.
Jadi jika ada sekelompok orang berdebat dan saling menyela mengenai Khodam, maka kembalikanlah semua urusan itu pada Allah, dan jangan langsung mencap/menghina/memberikan fatwa bahwa khodam itu penjaga, khodam itu malaikat dan khodam itu adalah jin, saya yakin mereka semua itu memberikan fatwa berdasarkan beberapa literalur yang di sangkut pautkan dengan sebagian fakta dilapangan, baik kebathinan berupa ilimu kebal, ilmu pelet, ilmu kanuragan dan sebaginya, sehingga Ilmu Allah yang berupa karomah atau pemberian dari Allah kepada hambanya yang Allah kehendaki menjadi samar bahkan terkesan bid'ah, sesat, musrik, syirik dan sebagainya.
Namun dari semua yang saya alami dari kecil hingga kini, Alhamdulillah Allah senantiasa membimbing saya pada jalan-Nya dan ternyata tidak semua pendapat manusia itu benar. Di Al-Qur'an dan Hadist banyak petunjuk mengenai kebesaran Allah, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, Allah Maha Pemurah dan Penyayang, sehingga ketika ada hambanya puasa dan mungkin saja senantiasa membaca Asma Allah tertentu (red : contoh kasus), Allah memberikan karomah-Nya, khasiatnya dari membaca ayat terntentu atau dzikiran tertentu, jangan langsung kita bilang akan datang Jin/malaikat/khadam, entah apa itu tapi Allah yang lebih tahu, jadi serahkan semuanya kepada Allah. Kecuali jika mendapatkan kekebalan itu, karomah itu, pengasihan atau ilmu kanuragan itu meminta kepada selain Allah maka besar kemungkinan didalamnya ada campur tangan jin atau syetan. Wallahu'alam.
Jadi jika pengetahuan kita sedikit, atau pengalaman kita sedikit atau pengetahuan kita banyak dan pengalaman sedikit atau pengalaman banyak dan pengetahuan sedikit, jangalah memberikan fatwa mengenai mahluk Allah yang ghaib. Banyak...., sangat banyak sekali makhluk gaib ciptaan Allah walau Allah telah menggolongkannya dalam Al-Qur'an. Bisa berupa malaikat, Jin, Syetan dan sebaginya.
Yang jelas jika kita ingin belajar ilmu karomah yang orang awam sebut dengan kebathinan maka belajarlah pada guru yang berdasarkan ajaran agama, yang tidak menyimpang dari agama dan selalu mengedepankan ajaran Allah dari segalanya, maka Insya Allah kita akan mendapatkan karomah dari Allah dan bukan mendapatatkan kesesatan atau kemusrikan.
Saya pun belajar seperti itu adalah dulu, sekarang saya hanya ingin belajar bagaimana selamat bahagia, kaya dunia dan akhirat, mendapatkan syurga Allah di dunia dan surga Allah di akhirat nanti.
Bersambung ....(Klik Link untuk membaca sambungan)
(Redaksi : SRH/Padepokan aura insani)
1 komentar:
Beruntunglah orang yang senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, dengan rasa santai dan pasrahnya, ternyata pak Haji Galih, bisa menjali semuanya tanpa hambatan dan selalu bisa menjali ibadah amalan tanpa kendala , walau masih di usia muda, saya saja pernah belajar mengamalkan puasa namun, selalu gagal dan terasa tidak kuat. Dengan membaca kisah pak haji galih ini, saya jadi tau, jika kita ikhlas maka Allah akan memberikannya dengan mudah. JAzakallah...
Posting Komentar