Karena seringnya rasa takut ketika akan pulang, namanya remaja dan tahun 90-an masih kental dengan dunia persilatan, maka ada keinginan untuk belajar silat dan tenaga dalam agar tidak kena palak dan dicegat di tengah jalan.
Padahal ketika kelas 1 hingga kelas 2 SMP, hanya tiga kali saya dipalak oleh 1 preman pasar dan 1 kali anak STM, 1 orang dewasa, dan dua tidak berhasil mengambil uang saya, hanya preman pasar yang berhasil, itu pun langsung saya kasih Rp. 1000 rupiah yang cukup untuk 1 kali ongkos pulang dan 1 kali makan mie ayam yang waktu itu masih Rp. 500 rupiah semangkuknya.
Berdasarkan pengalaman tersebut dan rasa takut ketika pulang sekolah, saya mencoba mencari perguruan pencak silat yang ternyata hanya ikut hingga sabuk hijau saja, akhirnya saya mencari guru, berhasil ketemu satu guru yang hanya guru ngaji, ternyata menurut beliau saya masih terlalu muda untuk belajar kebathinan, karena usia saya ketika itu masih 13 tahun.
Namun memang kalau jodoh dan Allah berkehendak mah, apapun bisa terjadi. Suatu saat ketika duduk di kelas 2 SMP, saya menemukan tulisan arab dan ada keterangan puasanya di rumah, entah dari mana tapi ada cara puasa dan sebagainya, tanpa banyak bicara saya lakukan puasa selama tujuh hari dan membaca doanya setiap selesai sholat lima waktu.
Jadilah saya seorang yang rajin sholat lima waktu, padahal sebelumnya bolong-bolong. Ketika puasa, yang namanya orang tua bertanya-tanya, ko bukan ramadhan puasa dan kenapa setiap hari dan sudah enam hari saya puasa, saya cerikan semua kepada kedua orang tua saya, dan keduanya tersentak kaget terutama ayah saya yang langsung bilang bahwa amalan puasa itu sebenarnya miliknya yang didapat dari seorang Khai di Serang Banten, namun tidak pernah diamalkan, karena pola pikir seumuran ayah saya tidak memerlukan amalan seperti itu namun amalan atau doa untuk mendapatkan rezeki dan keselamatan dunia akhirat yang beliau butuhkan.
Tanpa pikir panjang ayah saya langsung menghubungi pesantren tempat beliau mendapatkan doa tersebut, dan menurutnya sang Khai kaget mendengar saya yang berumur 13 tahun lebih sudah mengamalkan puasa yang beliau kasih dan sudah mau memasuki hari ketujuh, herannya ko bisa dan ko kuat juga, padahal godaan dan ujian doa amalan tersebut adalah berat.
Akhirnya sang Khai meminta bila telah selesai puasa untuk datang kepondoknya dan mengadakan syukuran untuk selesainya dan amalan tersebut serta akan si test, saya bingung, ada test juga ..seperti sekolah saja.
Akhirnya seminggu saya selesai puasa, diajaknya saya ke daerah Serang Banten untuk melakukan
syukuran. Dan herannya selesai saya syukuran, saya di suruh sang Khai untuk mohon kepada Allah apa yang saya inginkan dan Subhanallah terjadi. Di Sinilah saya dalam kejadian ini pada umur 13 tahun lebih saya merasakan kebesaran Allah, dan menjadi yakin bahwa Allah itu ada.
Sang Khai pun heran dan mengucapkan Alhamdulillah, menurutnya jika Allah tidak berkehendak dan tidak ada bakat, biasanya untuk anak remaja seusia saya dengan amalan tingkat tinggi yang saya amalkan, banyak yang tidak ketaikan dan gila.
Selama saya pendidikan madrasah dari SD hingga SMP ini, di mana guru madrasah, guru ngaji, guru private ngaji mengajarkan mengenai segala tetang Islam dan adanya Maha Pencipta. Baru kali itu saya merasakan Allah ada dan dekat.
Dari sinilah saya mulai gemar pulang pergi Serang - Tangerang terutama ketika hari libur sekolah, kebetulan karena ayah saya seorang abdi negara yang bertugas di Kabupaten Serang, maka di sana keluarga kami memiliki rumah pribadi dan akhirnya saya sering menginap di sana ketika liburan untuk belajar mengaji dan pesantren kilat sabtu minggu. Walaupun mengaji tetap saya ternyata diperlakukan khusus oleh sang Khai. Subhanallah....!
Bersambung...:
Bersambung...:
Baca Kisah Sebelumnya bagian 1 di sini
Baca kisah selanjutnya bagian 3 di sini
Redaksi : SRH/Padepokan aura insani
2 komentar:
hehe.pengalaman di palaknya mirip banget dengan apa yang pernah saya alami.., ini memang kisah yang bagus untuk pelajaran semua orang, terima kasih pak haji galih untuk sharingnya.
Semoga Allah memberkasi Amin..
Posting Komentar